![]() |
Khayangan Api Bojonegoro/Foto: Istimewa |
Untuk menuju ke sumber api abadi yang dikenal dengan sebutan Khayangan Api tersebut merupakan suatu sumber api terbesar di Asia Tenggara. Dari arah Kabupaten Bojonegoro menuju daerah Dander ke arah selatan kurang lebih 20 KM. Khayangan Api yang dipakai sebagai tempat pengambilan Api Pon XV Provinsi Jawa Timur Tahun 2000. Hal ini menjadikan Desa Dander sebagai lokasi wisata alam yang cukup popular di Bojonegoro sendiri, termasuk juga Wisata Tirtawarna yang di sekitar kolam renang terdapat sumber mata air yang mengalir baik yang sumber besar maupun sumber kecil yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari sejarah yan digali dari salah satu penduduk setempat yang Bernama Nur Riyadi bahwa desa ini terdapat pegunungan pandan yang dihuni oleh sepasang kakak Rembi dan istrinya. Dahulu Namanya Bedander, kemudian karena bnyak masyarakat mayoritas orang Jawa yang dalam penyebutan sesuatu dirasa susah maka diambil kata belakang nya saja yakni Dander.
Dulu pada zaman kerajaan Majapahit pernah dibuat sebagai tempat pelarian pemberontakan pada kerajaan majapahit pada zaman itu, kemudian Raja jaya negara diajak melarikan diri oleh Patih Gadjah Mada. Yang kemudian sang raja dan sang ajudan berbeda lokasi, yang mana sang raja di Desa Dander dan sang Patih Gadjah Mada berada di Khayangan Api.
Lantas beberapa waktu berjalan kemudian, sang patih Gadjah Mada meminta dibuatkan keris oleh Empu Kriyo Kusumo yang kemudian digunakan oleh sang Patih untuk menjemput sang Raja di Desa Dander dan menghentikan pemberontakan yang ada pada kerajaan itu. Hingga pada akhirnya banyak penduduk yang ada dan pengikut sang Raja. Sehingga ikon Khayangan Api dengan apinya yang tak pernah padam banyak digunakan sebagai tempat pande besi penduduk sekitar.
Penulis: Elok N. P.
0 Komentar