Pemandangan di dalam Layar Lebar/Pixabay.com
Gagarmanik.IDKehidupan manusia di dunia ibarat sebuah panggung sandiwara. Layar lebar, mengapa demikian? Karena, setiap manusia mempunyai peran sesuai dengan nasibnya yang telah ditentukan Allah SWT, demikian juga pemain drama dalam sebuah film layer lebar di televisi. semua pemain memiliki peran masing-masing sesuai dengan peran yang diberikan sutradara, setiap manusia juga harus menjalankan perannya sesuai ajaran yang dianutnya, begitu pula bermain sandiwara harus berperan sesuai dengan tuntutan sutradara agar pertunjukkannya sukses

Dalam lingkungan masyarakat seperti ini tak perlu menyalahkan mereka yang kerap iri dan dengki pada kehidupan kita. Bisa jadi, penampilan kita terlalu menarik perhatian mereka, sehingga banyak yang mengurusi segala sikap dan Tindakan kita. Tak perlu pula menanggapinya karena sifat dan tabiat manusia seperti itu memang ada. Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Menjadi orang baik pun pasti ada yang membenci, maka fokuslah pada apa yang membuat kita menjadi lebih baik dihadapan Allah tanpa harus mendapatkan predikat baik dari manusia.

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah SWT kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

Sedih dengan cobaan sewajarnya saja, senang dengan nikmat kebahagiaan sewajarnya saja. Jangan pula terlalu bersedih atas cobaan yang menghampirimu saat ini. Sesungguhnya pencela kita sedang berbuat baik pada kita yaitu menghadiahkan kebaikannya dan disebabkan celaannya, sesungguhnya Allah SWT menghapuskan dosa-dosa kita lewat orang-orang tersebut.

Tak perlu kesal apalagi menyalahkan orang lain yang tidak membalas kebaikan yang telah kita lakukan. Jika harus kesal, berikan perasaan itu pada diri sendiri karena masih senang akan perhatian dari manusia atas kebaikan yang telah kita tunaikan. Allah merahasiakan jatah rezeki agar hamba-Nya tetap berusaha, tidak berpangku tangan, tidak malas, tidak meremehkan nikmat yang ada, selalu bersyukur dan berharap kepada Allah SWT.