![]() |
Aktivis yang Sedang Melakukan Aktivitas Penanaman Pohon dan Perawatan Lingkungan/Foto: Istimewa |
Kita tahu, diusia saat ini, bumi tidak lagi muda. Berbagai macam bencana terus melanda di Nusantara, mulai dari gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, kebakaran, tanah longsor, dan berbagai macam bencana lainnya.
Semua bencana yang terjadi bukan semata-mata kelumrahan, akan tetapi kondisi bumi saat ini lagi sedang dalam kondisi yang tidak baik. Tentu, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang disebut sebagai Khalifah fil Ardh harus sadar diri dengan kondisi bumi saat ini untuk mengimplementasikan hablum minal alam. Bagaimana kita (manusia) untuk hidup berdampingan dan menyatu dengan alam.
Bumi yang notabene sebagai pijakan manusia dalam melakukan segala macam aktivitas sebenarnya juga perlu beristirahat. Namun sepertinya itu mustahil terjadi. Sebab semakin ke depan, manusia semakin berkembang, semakin manusia berkembang maka akan semakin banyak lagi aktivitas yang dilakukan, karena hal ini merupakan suatu bentuk siklus perubahan.
Mengingat konsep hablum minal alam, maka kita harus menjaga lingkungan dengan baik. Mengamati setiap lingkungan yang ada. Ketika ada ketidaknyamanan karena adanya sesuatu yang tidak sedap dipandang mata, maka perlu dilakukan tindakan. Ketika kita sebagai manusia merasa nyaman saat hidup dengan lingkungan yang sedang tidak baik-baik saja, maka ini menjadi catatan pribadi kita, dan perlu dipertanyakan, mengapa bisa merasa nyaman.
Di hari lingkungan hidup sedunia inilah, mari kita menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi kita dan juga orang lain. Konsep hablum minal alam inilah yang perlu diimplementasikan dengan baik untuk menjaga kelestarian alam.
Contoh kecil lain dari implementasi hablum minal alam adalah dengan cara merawat setiap alam yang ada, baik yang jinak (sejenis tanaman di rumah) dan tanaman liar (tanaman di hutan) dengan baik. Ketika kita sembrono dengan melakukan sesuatu yang menyalahi aturan seperti menebang pohon di hutan tanpa pandang, atau bahkan membakar rumput yang kering, dari sinilah asal muasal bencana akan datang secara bergantian, bahkan secara bersamaan. Hutan gundul saja sudah bisa menyebabkan banyak bencana seperti banjir maupun tanah longsor (di daerah dataran tinggi).
Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kebersihan sampah yang ada di lingkungan sekitar. Minimal tidak membuang sampah sembarangan. Ketika kita ingin membuang sampah di tempat yang tidak ada tempat sampah, maka ingat pada kalimat Al Aqlu Salim Fil Jismi Salim yang memiliki makna “akal yang sehat terdapat jiwa yang sehat”, semakin kita menjaga kebersihan lingkungan, maka diri kita juga akan merasa sehat.
Dari situlah nantinya konsep hablum minal alam bisa terwujud dengan baik. Ingat, yang dapat menjaga kelestarian, kebersihan lingkungan harus dimulai dari membangun kesadaran diri sendiri. Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Update artikel lainnya melalui website Gagarmanik.ID hanya di Google News
0 Komentar