![]() |
Kampus IAI Al Hikmah Tuban/iaialhikmah.ac.id |
Pendidikan dapat membentuk seseorang menjadi pandai dan berilmu sehingga mampu menjadi khalifah Allah SWT dimuka bumi ini. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global khususnya pada era digital yang semuanya dengan mudah dapat diakses menggunakan android.
Dengan begitu lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren agar dapat mengupayakan pendidikan karakter dengan cara menginstrumenkan mauizah KH Husnan dalam pengajian, rutinan majelis ilmu agama Islam akan terwujud dengan baik. Seperti halnya Pondok Pesantren Al Hikmah dengan cara menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam kaidah Kitab Ta’limul Mutaallim dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Seperti halnya Pondok Pesantren Al Hikmah dengan cara menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam kaidah Kitab Ta’limul Mutaallim dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Keberhasilan pendidikan karakter ini menjadi tanggung jawab bersama antar elemen-elemen pondok pesantren sendiri, pengasuh, dewan asatid, pengurus pondok pesantren, orang tua dan masyarakat.
Salah satu upaya yang ada dalam pondok pesantren Al Hikmah sendiri yakni pembelajaran yang diterapkan kepala pondok putri dalam membangun karakter seorang santri salah satunya memberikan suriteladan yang baik kepada semua santriwati juga memerhatikan dengan penuh tanggung jawab serta memerintahkan segala perintah dan larangan dalam syariat. Dalam konteks pendidikan karakter, pondok pesantren Al Hikmah pun mempunyai kegiatan sebagai pengimplementasian pendidikan karakter dalam pemanfaatan media, dari Kiai Husnan yakni istigasah Moral Muta’allimin di mana santri tetap patuh untuk mauizah kiai dan bijak dalam pelanggaran yang dilakukan. Peran Kiai Husnan yang tdak diragukan lagi kesalehannya khusunya dirasakan pada lingkungan pondok pesantren Al Hikmah sendiri.
Dalam pembelajaran istigasah Moral Muta’alimin ini akan membentuk santri yang berkarakter khususnya dalam penanaman nilai-nilai karakter pastinya ada hasil yang di munculkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pembentukan dan pendidikan karakter harus dimaknai juga dalam spirit Sami’na Waatho’na yang mana perintah kiai didengarkan dijalankan tanpa ada sedikitpun sanggahan.
Dalam konteks ini, prinsip Sami’na Waatho’na seorang santri dalam pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-benar sesuai dengan nilai-nilai Islami termasuk bijak dalam menggunakan media digital sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan dapat tercapai secara maksimal.
Penulis: Elok Nuriyyah Pratama
0 Komentar