Awan biru/Foto: Pixabay.com
Gagarmanik.ID - Sesungguhnya manusia hidup di dunia senantiasa harus berbuat kebaikan. Sebab kelak di akhirat apa yang dilakukan oleh seorang manusia di dunia bakal dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Sekecil dan sebesar apapun perbuatan pasti ada pertanggungjawabannya.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Gus Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar) Ponpes Al Falah Ploso pada sebuah kegiatannya yang disiarkan melalui channel @tv9nusantara, bahwa seorang manusia tidak bakal lolos dari hisab Allah kecuali bisa melewati empat pertanyaan.

Terdapat sebuah Hadis Riwayat Tirmidzi yang menjelaskan tentang empat pertanyaan yang harus dijawab, berikut hadisnya: 

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.

“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR. Tirmidzi).

Untuk itu, mari kita selalu memperbanyak berbuat kebaikan kepada siapapun, kapanpun dan di manapun berada. Hiduplah seperti simbiosis mutualisme, di manapun keberadaannya selalu memberikan kemanfaatan bagi bagi lingkungan sekitar, sebaliknya jangan seperti simbiosis komensalisme.

Ada satu pola kehidupan yang mungkin bisa menjadi pedoman hidup, dan barangkali bisa dapat diambil sisi positifnya.

"Berpikirlah kedua kali sebelum melakukan sesuatu,"

Kutipan di atas memang terlihat simpel, akan tetapi mengandung makna yang besar dan dampaknya bisa berpengaruh terhadap kehidupan kita.