![]() |
Pentingnya Mencerminkan Pendidikan Pancasila Sila 1 di Kalangan Anak Sekolah Dasar/Foto: Piabay.com |
Memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa Indonesia dan memberikan kerangka untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab. Setiap prinsip mempunyai pedoman pelaksanaan, nilai, dan makna tersendiri yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di sekolah dan ruang kelas.
Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai sila pertama dalam Pancasila berperan penting dalam membentuk dasar dan nilai negara Indonesia yang menekankan pentingnya toleransi beragama, saling menghormati, dan saling pengertian. Pedoman asas itu antara lain mengakui adanya suatu kekuatan yang lebih tinggi dan mengakui bahwa kekuatan yang lebih tinggi itu adalah sumber segala tuntunan dan nilai-nilai moral, menunjukkan sikap hormat dan hormat terhadap agama, berpegang pada prinsip toleransi beragama dan hidup berdampingan secara damai. antar pemeluk agama yang berbeda, membina perkembangan spiritual dan moral, membangun masyarakat yang berpedoman pada prinsip keadilan, kasih sayang, dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia serta Mendorong berkembangnya budaya bangsa yang inklusif, menghargai keberagaman, dan memajukan keagamaan harmoni dan pengertian. Prinsip ini berlaku tidak hanya di lingkungan keluarga atau rumah, tetapi juga di sekolah atau ruang kelas.
Contoh penerapan Pancasila sila ke 1 di antaranya:
- Menghormati teman sekelas dan guru yang berbeda agama.
- Menunjukkan toleransi terhadap semua warga sekolah.
- Selalu menjaga hubungan baik dengan semua warga sekolah yang berbeda agama.
- Mempraktikkan perintah agama sendiri.
- Tidak menjadikan perbedaan agama sebagai penghalang persahabatan.
- Menghormati dan menghargai hari raya keagamaan teman sekelas yang berbeda agama.
Ini hanya beberapa contoh bagaimana pengamalan sila 1 Pancasila dapat diterapkan di lingkungan sekolah. Biasanya Ibu/Bapak guru juga mengadakan kegiatan maulid nabi sebagai wujud rasa syukur .
Maulid Nabi adalah momentum mengenang kembali kelahiran Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan umat Islam. Disebutkan dalam laman resmi Nahdlatul Ulama, Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awwal pada tahun Gajah atau sekitar tahun 570 Masehi. Momentum kelahiran Nabi Muhammad saw. pada 12 Rabiul Awal, diperingati oleh seluruh umat muslim di dunia dengan perayaan Maulidan. Peringatan Maulid Nabi ini dilaksanakan dengan berbagai ekspresi, salah satunya di Indonesia.
Selain sejarah, perayaan Maulid Nabi juga memiliki nilai makna di antaranya.
1. Spiritual
Setiap insan muslim akan mampu menumbuhkan dan menambah rasa cinta pada Rasulullah dengan Maulid. Luapan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi Muhammad saw. merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan terhadap nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam surah (dijelaskan dalam Q.S Yunus: 58).
2. Nilai Moral
Nilai moral dapat kita petik dengan menyimak akhlak terpuji dan nasab mulia, serta kisah teladan Nabi Muhammad saw. Pada peringatan Maulid kita bisa mendapatkan nasehat dari ulama agar selalu berada dalam tuntunan sesuai syariat Islam.
3. Nilai Sosial
Memuliakan serta memberikan jamuan makanan para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majelis Maulid merupakan bentuk rasa syukur kepada sang Maha Pencipta. Hal ini sangat dianjurkan oleh agama karena memiliki nilai sosial yang tinggi.
4. Nilai Persatuan
Nilai persatuan dapat terjalin dengan berkumpul bersama dalam rangka bermaulid, berselawat maupun berzikir.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip ini, siswa dan guru dapat menumbuhkan budaya hormat, toleransi, dan pengertian di antara semua orang yang berbeda keyakinan dan latar belakang, menciptakan komunitas yang harmonis dan inklusif.
Penulis: Dewi Robi 'ah, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Matematika Angkatan 2023 Universitas PGRI Ronggolawe Tuban.
Keterangan: ini merupakan tulisan opini yang ditulis mahasiswi Universitas PGRI Ronggolawe sebagai bentuk tugas UAS mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh ibu Yunita Suryani, M.Pd.
0 Komentar