Mengingat Pertanyaan Gibran Tentang SGIE, Apa Itu Sebenarnya?/Foto: Istimewa
Gagarmanik.ID - Pada debat perdana cawapres yang dilaksanakan pada Jumat malam (23/12/2023). Pada debat perdana itu calon wakil presiden dari paslon nomor urut 2 berkesempatan bertanya kepada calon wakil presiden paslon nomor urut 1 yang kerap disapa Cak Imin. Pada kesempatan itu Gibran bertanya bagaimana cara meningkatkan SGIE.

Tapi siapa sangka ternyata Cak Imin tidak tahu apa itu SGIE. Cak Imin merelakan waktunya 2 menit yang seharusnya digunakan untuk menjawab malah digunakan untuk bertanya balik kepada Gibran tentang apa itu SGIE. Hingga akhirnya Gibran pun menjelaskan apa itu SGIE. setelah paham apa itu SGIE, Cak Imin pun memberikan solusi bagaimana cara meningkatkan SGIE.

Jadi sebenarnya apa itu SGIE yang dimaksud Gibran? simak penjelasan berikut.

SGIE merupakan singkatan dari State of the Global Islamic Economy. Ini adalah sebuah laporan tahunan mengenai ekonomi halal dunia yang disusun dan dipublikasikan oleh Dinar Standard. 

Dikutip dari laman resminya, Dinar Standard adalah perusahaan riset strategi pertumbuhan dan manajemen eksekusi yang memberdayakan organisasi untuk mencapai dampak global yang menguntungkan dan bertanggung jawab.

Spesialisasi Dinar Standard meliputi inovasi pemerintah, ekonomi halal/etis global, dan ruang dampak sosial. Sejak tahun 2008, perusahaan telah mendukung lebih dari 30 entitas pemerintah, lembaga investasi, pemimpin industri, dan lembaga multilateral di lebih dari 12 negara.

SGIE ini sudah diproduksi sampai edisi ke-9.

Lalu apasih isi dari SGIE edisi ke-9?

Dilansir dari detik.com SGIE edisi ke-9 yang dipublikasikan pada 2022 melaporkan bahwa umat Islam dunia diestimasi menghabiskan US$2 triliun pada 2021, dengan pertumbuhan 8,9% dari tahun sebelumnya. Aset keuangan Islam mencapai US$3,6 triliun. Proyeksi menunjukkan pengeluaran umat Islam mencapai US$2,8 triliun pada 2025.

SGIE edisi ke-9 membahas sektor makanan, farmasi, mode, dan lainnya, yang dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Malaysia memimpin SGIE dengan investasi dalam sektor ekonomi Islam mencapai US$25,7 miliar di tahun 2020-2021.

Sementara itu, Indonesia menempati peringkat 2 untuk kategori makanan halal. Selain itu, Indonesia juga menempati peringkat ke-3 mode fesyen Islam, dan peringkat ke-9 untuk kategori farmasi dan kosmetik halal. Secara keseluruhan, Indonesia berada di posisi ke-4 dalam SGIE 2022 tersebut.

Penulis: Hesty Manitis Apriliyana, Mahasiswa Fakultas Hukum Angkatan 2023 Kampus Universitas Sunan Bonang Tuban.

Keterangan: Tulisan ini merupakan luaran mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Yunita Suryani, M.Pd.