![]() |
Suasana belajar dan mengajar di Bimbel dan Kursus Al-Hasan Semanding, Tuban/Foto: Gagar Manik |
Namun dewasa ini banyak sekali yang melayangkan kritik terhadap efektivitas kurikulum merdeka. Berbagai pro kontra dikalangan masyarakat dapat dilihat jelas melalui berbagai platform media sosial. Hingga hal ini menjadi perbincangan yang serius dikalangan pejabat negara.
Maka dari itu tersusunnya opini ini adalah wujud ikut andilnya peran mahasiswa sebagai kalangan akademisi yang menyumbangkan buah pikiran dalam bentuk karya tulis sekaligus sebagai agent of change yang diharapkan memberikan kontribusi yang dapat membawa negara ini ke arah yang lebih baik.
Mengapa Kurikulum Merdeka Cukup Diperbaiki?
Kurikulum Merdeka memperkenalkan banyak aspek positif, seperti kebebasan bagi guru untuk mengembangkan materi sesuai potensi dan minat siswa serta lebih fokus pada pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, kurikulum ini bertujuan memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global dan mempersiapkan siswa dengan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi.
Tapi pada kenyataannya banyak sekali daerah yang mengalami kekurangan guru dan mempunyai tenaga pendidik yang kurang berkualitas. Sementara itu kualitas Pendidikan sangat penting bagi masa depan bangsa. Sehingga mereka anak-anak yang mendapatkan pembelajaran yang kurang efektif akan segera mencari tempat kursus dan bimbel untuk menunjang pemahaman tentang materi-materi yang belum dipahami. Seperti halnya di bimbel dan kursus al – Hasan Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban banyak sekali para siswa yang kesulitan dalam pemahaman materi.
“Saya kesulitan dalam banyak materi, apalagi guru-guru kalau menjelaskan susah dipahami,” ucap siswa Bimbel dan Kursus Al-Hasan.
“Karena di sekolah saya kira masih kurang efektif, jadi saya memasukkan anak saya di Bimbel dan Kursus Al-Hasan ini agar anak saya bisa lebih paham tentang materi yang sudah diberikan disekolah,” imbuh orang tua siswa.
Guru yang berkualitas akan mampu memberikan pengajaran yang baik dan memberikan dampak positif pada kemajuan siswa, mereka akan menciptakan suatu Pendidikan yang lebih bermutu serta Pendidikan yang lebih baik untuk menghasilkan peserta didik yang bermutu juga.
Namun, kelemahan yang muncul seperti kurangnya infrastruktur, pelatihan guru yang belum merata, dan kesulitan dalam pelaksanaan di daerah terpencil bisa diselesaikan dengan peningkatan, perbaikan pada bagian ini mungkin sudah cukup tanpa perlu mengganti kurikulum secara total. Memperbaiki metode pelatihan, memperbaiki akses teknologi, dan menambah sarana dan prasarana pendidikan dapat membuat Kurikulum Merdeka lebih efektif tanpa kehilangan arah utama.
Alasan Mengapa Perlu Diganti Total
Di sisi lain, mengganti kurikulum bisa menjadi pilihan jika evaluasi menyeluruh menunjukkan bahwa konsep dasarnya kurang relevan atau tidak sesuai dengan kondisi pendidikan dan kemampuan di Indonesia. Kurikulum Merdeka menuntut perubahan yang signifikan dalam cara belajar dan mengajar, sementara di beberapa wilayah, infrastruktur dan kesiapan guru masih sangat terbatas. Jika beban kurikulum terlalu berat untuk sistem pendidikan di sebagian besar sekolah, maka mengganti kurikulum mungkin lebih realistis dan berdampak lebih positif bagi peserta didik dan guru.
Kesimpulannya kurikulum merdeka tampaknya memiliki landasan yang baik, sehingga perbaikan mungkin lebih bijak daripada mengganti total. Peningkatan kapasitas guru, penyediaan fasilitas yang merata, serta evaluasi berkala adalah langkah-langkah penting yang perlu terus didorong untuk menjamin keberhasilannya yang lebih relevan dan kontekstual bagi siswa di seluruh Indonesia.
0 Komentar