Rumah Les Aufar: Dorongan Pendidikan di Tengah Desa. (Foto: Gagar Manik)
Gagar Manik - Desa, dengan segala keindahan alamnya, seringkali menyimpan potensi besar yang belum tergali maksimal, terutama dalam bidang pendidikan. Minimnya akses terhadap fasilitas belajar yang memadai, seperti tempat les, menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak desa untuk meraih cita-citanya.

Di tengah keterbatasan ini, kehadiran Rumah Les Aufar hadir sebagai sebuah oase pengetahuan yang memberikan harapan baru bagi masyarakat desa.

Rumah Les Aufar, dengan segala keterbatasannya, telah membuktikan bahwa semangat belajar tidak mengenal batas ruang dan waktu. Inisiatif yang digagas oleh Aufar ini patut diapresiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi muda desa. Melalui Rumah Les Aufar, anak-anak desa tidak hanya mendapatkan tambahan pengetahuan dari mata pelajaran di sekolah, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri.

Berdirinya Rumah Les Aufar adalah bukti pedulinya terhadap anak desa dengan segala keterbatasan, semangat mengajar guru les untuk menyokong pendidikan di desa menjadi semangat yang harus diapresiasi dan ditiru.

"Banyak anak desa dengan prestasi namun tertutup rapat dengan tidak tersedianya tempat untuk menggali semua itu, masalah itu memacu saya untuk membantu membangun potensi dari anak-anak dengan mencurahkan ilmu yang saya miliki" Ungkap guru les tersebut.

Membantu bukan sekadar memberi barang dan uang namun menyediakan tempat belajar dan mencurahkan ilmu yang dimiliki adalah hal mulia yang patut ditiru dan menjadi contoh untuk warga desa lain.

Ungkap Ibu Asiyatun selalu orang tua anak "Adanya rumah Les Aufar membantu kita para orang tua yang notabene kurang memahami pelajaran anak zaman sekarang dan orang tua yang sibuk, malam hari sudah lelah dan tidak bisa membantu anak belajar, selain itu anak-anak juga lebih semangat belajar karena banyak Teman-temanya di sana".

Penulis: Ahmad Shofaul Fahmi, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2024 Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Tulisan tersebut untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Bu Yunita Suryani, M.Pd.