KKN ABCD IAINU Tuban: Menggali Aset Desa Karanglo Sebagai Langkah Awal Fokus Pengembangan. (Foto: Gagar Manik)
Gagar Manik - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Asset Based Community Development (ABCD) Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban melakukan pemetaan aset di Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Selasa (22/07/2025). Desa ini menjadi salah satu tujuan kampus IAINU Tuban dalam menerapkan program KKN ABCD tahun 2025.

Dalam penerapannya, KKN ABCD berbeda dengan metode KKN yang lain. Jika biasanya KKN mencari kekurangan untuk diberikan solusi sebagai bentuk pengabdian, maka KKN ABCD lebih berfokus pada aset maupun keunggulan yang dimiliki suatu desa ataupun komunitas untuk dikembangkan. 

Untuk mengembangkan aset yang dimiliki desa, mahasiswa KKN ABCD kelompok 7 memulainya dengan melakukan pemetaan beberapa aset. Aset itu meliputi aset sumber daya alam, sumber daya manusia, institusi, sosial, dan aset fisik. Pada aset sumber daya alam, Desa Karanglo memiliki satu waduk dan tiga telaga.

Waduk ini berfungsi dalam mencukupi kehidupan sehari-hari warga dan untuk penyaluran pada lahan pertanian. Selain dari waduk dan telaga, pada sektor pertanian sebagian besar warga Desa Karanglo menanami lahan mereka dengan jagung, padi, singkong, tembakau maupun kacang.

Pada asset sumber daya manusia, Hampir sebagian besar warga bekerja sebagai petani, peternak dan pegawai pabrik. Di bidang pertanian, mereka menanami lahan persawahannya dengan berbagai macam komoditas yang telah disebutkan sebelumnya. Sementara pada bidang peternakan, hampir semua penduduk desa memilih sapi sebagai hewan ternak mereka.

Selain itu, karena Desa Karanglo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kerek yang dekat dengan pabrik Semen Gresik (sekarang berubah nama menjadi Semen Indonesia), maka selain bekerja di bidang pertanian dan peternakan, Sebagian penduduk desa yang lain juga bekerja sebagai pegawai pabrik di Semen Indonesia. Pada asset institusi yang dikelola pemerintah desa, Desa Karanglo memiliki Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM), Lembaga Pendidikan binaan bernama TK Chandra Kirana dan KB Mutiara Hati, Puskesmas Pembantu (PUSTU) dan Posyandu.

Sedangkan dari asset sosial, mahasiswa KKN ABCD kelompok 7 menemukan banyak sekali organisasi. Mulai dari organisasi masyarakat, seperti: PKK pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, Karang Taruna Suka Maju, dan lima kelompok tani. Sementara dari organisasi keagamaan, mahasiswa KKN menemukan beberapa organisasi seperti LAZISNU, Fatayat, IPNU IPPNU, dan Baricklana management. Dan organisasi terakhir adalah tiga organisasi pencak silat, yaitu PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate, PN Pagar Nusa, dan PRSH Persaudaraan Rumpun Setia Hati.

Asset terakhir adalah asset fisik di Desa Karanglo yang merupakan bentuk kekayaan berwujud yang dimiliki oleh individu, kelompok, atau institusi yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas, pelayanan, atau kegiatan ekonomi dan sosial. Asset fisik tersebut adalah dua masjid Bernama At-Taqwa dan Ar-Rahmah, lapangan, jalan, mobil siaga, tossa, area pemukiman dan tanah.

“Dari hasil pemetaan ini nanti akan dijadikan dasar untuk membuat program kerja KKN ABCD Kelompok 7 ke depannya,” ucap Handika yang merupakan koordinator desa kelompok 7.

Penulis: Nurhalimah.