Pemetaan Aset Individu di Desa Mandirejo: Potensi Ekonomi Lokal yang Beragam. (Foto: Gagar Manik)
Gagar Manik - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAINU Tuban Kelompok 09, melakukan pemetaan aset individu di tiga dusun yang berada di Desa Mandirejo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenali potensi ekonomi lokal dan keterampilan warga yang bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.

Pemetaan ini dilakukan dengan menggali informasi dari narasumber kepala Dusun, yaitu Ibu Muzayanah (Dusun Mendalan), Bapak Supatmin(Dusun Kebon Dalem), dan Bapak Nur Kholis,(Dusun Pangklangan)yang mewakili masing-masing dusun.

Dusun Mendalan: Pusat UMKM Tempe dan Olahan Kripik

Mayoritas warga Dusun Mendalan bekerja sebagai petani dan pedagang, baik di pasar tradisional maupun secara daring. Selain itu, beberapa warga juga memproduksi tempe dan tahu, meskipun terkendala oleh tingginya harga kedelai. Produk olahan lainnya mencakup kripik gayam (musiman), kripik pisang, dan kripik sukun.

Dusun Kebon Dalem: Petani, PNS, Produksi tempe dan Peternak Lele

Di Dusun Kebon Dalem, aktivitas utama warga juga bertumpu pada sektor pertanian. Namun, terdapat variasi profesi lain seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru, Produksi tempe, serta produsen kripik rengginang. Beberapa warga juga mengembangkan usaha peternakan sapi dan budidaya ikan lele.

Dusun Pangklangan: Sentra Batik dan Peternakan

Sementara itu, di Dusun Pangklangan, sebagian besar warga bekerja sebagai petani dan pengrajin batik. Selain itu, ada juga yang memproduksi kripik dan beternak sapi serta kambing, menjadikan dusun ini memiliki potensi dalam pengembangan industri rumahan.

Pemetaan ini menjadi langkah awal dalam pendekatan ABCD (Asset Based Community Development) yang dijalankan oleh tim KKN, dengan harapan potensi lokal ini dapat terus dikembangkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Penulis: Muhammad Faliq Mubarrok Ilmi