![]() |
Peringatan Manganan Desa Mendalan dalam Rangka Haul Mbah Buyut Abdullah dan Mbah Joyokusumo. (Foto: Gagar Manik) |
Acara ini merupakan tradisi tahunan di Dusun Mendalan telah menjadi tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan 1 tahun sekali pada bulan muharam atau yang dikenal bulan (suro) dalam kalender jawa. Tradisi Sedekah bumi ini sarat akan nilai-nilai spiritual, kebudayaan, dan Selain menjadi tradisi acara tersebut diharapkan dapat mempererat kerukunan warga masyarakat Dusun Mandalan.
Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan persiapan kenduri dan penataan tempat di area makam para leluhur. Warga secara bergotong royong membawa berbagai jenis makanan tradisional, tumpeng, serta sesaji sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas limpahan berkah dan keselamatan yang terus diberikan oleh Allah SWT melalui wasilah para leluhur yang berjasa.
Acara diawali dengan pembacaan tahlil dan doa bersama di kompleks makam Mbah Buyut Abdullah dan Mbah Joyokusumo. Ratusan warga dari Dusun Mendalan dan berbagai warga lainnya dari Dusun Pangklangan serta tamu dari luar Desa Mandirejo turut hadir dalam suasana yang khidmat dan penuh kekhusyukan. Doa dipimpin oleh para tokoh agama setempat, dan dilanjutkan dengan ceramah singkat yang mengangkat nilai-nilai keteladanan para leluhur dan pentingnya menjaga tradisi serta memperkuat ukhuwah islamiyah.
Setelah rangkaian doa dan haul selesai, acara dilanjutkan dengan manganan (makan bersama) sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur. Warga duduk bersama menikmati hidangan hasil swadaya, mulai dari nasi tumpeng, aneka sayuran, lauk pauk, hingga jajanan tradisional khas Jawa. Suasana keakraban dan kekeluargaan begitu terasa, menunjukkan kuatnya nilai gotong royong dan solidaritas antarwarga.
“Terdapat makam mbah Abdullah dan Mbah Buyut Joyokusumo dan juga makam panglima panji,” ujar dua warga Dusun Mendalan yang sempat berbincang-bincang dengan Ariq salah satu mahasiswa yang ikut hadir dalam acara manganan.
Kepala Dusun Mendalan dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas partisipasi seluruh elemen masyarakat, serta berharap tradisi manganan dan haul para leluhur ini terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang sarat makna spiritual dan sosial.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, aman, dan penuh khidmat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang doa dan silaturahmi, tetapi juga sarana memperkuat jati diri masyarakat desa melalui pelestarian tradisi dan penghormatan terhadap para pendahulu.
Penulis: Linda Cahyati
0 Komentar