Siapa Aku? Cerita Tentang Identitas Diri dan Tantangan Jadi Remaja. (Foto: Istimewa)
Gagar Manik - Pernah nggak sih kamu ngerasa bingung sama diri sendiri? Kayak... “Sebenarnya aku ini siapa sih?” atau “Kenapa sih aku beda dari yang lain?” Nah, itu tandanya kamu lagi ada di fase penting dalam hidup: mencari identitas diri. Dan tenang aja, kamu nggak sendirian kok. Hampir semua remaja ngalamin hal yang sama.

Jadi gini, masa remaja itu bukan cuma soal nambah umur atau badan makin tinggi, tetapi juga soal nyari tahu siapa kita sebenarnya. Apa yang kita suka, apa yang bikin kita nyaman, siapa orang yang bener-bener kita percaya, sampai ke mimpi-mimpi kita ke depan. Dan jujur aja, itu nggak gampang.

Ada banyak tantangan yang bikin kita makin bingung. Misalnya, tekanan dari orang tua yang pengen kita jadi “anak ideal” versi mereka, padahal kita punya keinginan sendiri. Atau pergaulan, yang kadang bikin kita ngerasa harus berubah biar bisa diterima. Belum lagi media sosial, yang tiap hari nyodorin standar “hidup sempurna” yang sering bikin kita ngerasa nggak cukup baik. Di sisi lain, kadang kita juga ngerasa kesepian, ngerasa nggak ada yang ngerti. Kita bisa aja keliatan ceria di luar, tetapi di dalam hati, banyak pertanyaan dan ketakutan yang nggak berani kita omongin ke siapa-siapa.

Tapi hey, semua itu proses. Nggak ada yang instan. Kita bakal nemuin diri kita pelan-pelan, lewat pengalaman, kesalahan, dan juga momen-momen refleksi sendiri. Yang penting, jangan terlalu keras sama diri sendiri. Nggak apa-apa kok kalau kamu belum tahu arah hidup kamu sekarang. Nggak apa-apa juga kalau kamu beda dari yang lain. Justru dari situ, kamu belajar jadi versi terbaik dari dirimu sendiri.

Jadi buat kamu yang sekarang lagi berjuang, lagi ngerasa bingung, bahkan mungkin capek... pelan-pelan aja santai. Ambil napas, istirahat kalau perlu, terus jalan lagi. Kamu nggak harus cepet-cepet ngerti semuanya. Yang penting, terus jadi diri kamu yang jujur, yang berani, dan yang nggak takut buat bertumbuh.

Kamu berharga. Kamu cukup. Kamu hebat karena sudah sejauh ini bertahan. Yuk, kita cari tahu siapa diri kita—bareng-bareng.

Penulis: Silfia Rahmatul Maula