![]() |
Jejak Pengabdian: KKN ABCD IAINU Tuban 2025, Tinggalkan Warisan Sejarah dan Pemberdayaan di Tenggerwetan. [Foto: Gagar Manik] |
Dalam sambutannya, Kepala Desa Tenggerwetan, Ibu Dasmiati menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi mahasiswa yang tidak hanya terjun di kegiatan sosial, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada pelestarian sejarah dan pemberdayaan masyarakat.
“Mahasiswa KKN ini telah menorehkan karya besar, mulai dari pembukuan sejarah makam Mbah Buyut Srambi dan Mbah Buyut Dukoh, panduan ziarah makam, pembuatan plang makam, hingga program pemberdayaan UMKM. Semua ini sangat bermanfaat bagi desa kami,” ungkapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN ABCD, Ibu Ulya Ainur Rofi'ah, M.Pd., juga memuji capaian mahasiswa yang mampu menjalankan seluruh program dengan baik.
“Program kerja unggulan mereka mencakup pembukuan sejarah dua makam leluhur desa, penyusunan panduan ziarah, pemasangan plang makam, pelestarian area makam, pemberdayaan pelaku UMKM, kelas literasi, hingga pendampingan pembelajaran formal dan non formal. Semua itu terlaksana berkat kerja sama erat dengan masyarakat,” ujarnya.
Ketua kelompok KKN ABCD, Ririn, mengaku terharu dengan sambutan dan dukungan warga.
“Kami datang untuk belajar, tapi justru mendapat banyak pelajaran tentang gotong royong, kearifan lokal, dan rasa kekeluargaan. Semoga program yang kami tinggalkan menjadi bekal berkelanjutan bagi masyarakat Tenggerwetan,” ucapnya.
Salah satu momen yang membuat suasana semakin hangat adalah penayangan video dokumenter perjalanan KKN ABCD selama satu bulan. Video tersebut menampilkan berbagai kegiatan mulai dari proses riset sejarah makam, pelaksanaan kelas literasi, pendampingan UMKM, hingga interaksi hangat mahasiswa bersama warga. Banyak hadirin yang tampak tersenyum bahkan terharu saat menyaksikan rangkaian momen tersebut.
Acara penutupan ditandai dengan penyerahan kenang-kenangan dari mahasiswa kepada pihak desa, disertai foto bersama, dan doa bersama.
Meski program KKN ABCD IAINU Tuban 2025 resmi berakhir, jejak pengabdian mereka akan tetap hidup dalam buku sejarah, papan penunjuk, ruang belajar, dan semangat warga Desa Tenggerwetan untuk terus maju.
Penulis: Siti Zulaikhah
0 Komentar