Kemandirian Ekonomi Disabilitas Tuban: Universitas Muhammadiyah Lamongan Berikan Pelatihan Pemasaran Multichannel. [Foto: Gagar Manik]
Gagar Manik - Upaya mendorong kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Tuban terus mendapatkan perhatian. Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) melalui program pengabdian masyarakat melaksanakan pelatihan bertajuk pemasaran multichannel terpadu yang ditujukan untuk Organisasi Disabilitas Tuban (Orbit). Program ini terlaksana berkat dukungan hibah kompetitif nasional DPPM Kemdiktisaintek tahun 2025 dan berlangsung pada, Kamis (14/08/2025) di Gedung PMD Kabupaten Tuban.

Ketimpangan akses ekonomi masih menjadi tantangan besar bagi penyandang disabilitas. Kendati berbagai regulasi dan program inklusi telah digulirkan pemerintah.

Namun hambatan struktural seperti keterbatasan akses pada pelatihan kewirausahaan, infrastruktur yang kurang ramah disabilitas, serta minimnya pemanfaatan teknologi digital masih membuat mereka kesulitan mengoptimalkan potensi ekonomi. Akibatnya, banyak penyandang disabilitas yang terjebak di sektor informal dengan pendapatan rendah.

Organisasi disabilitas Tuban yang menjadi sasaran kegiatan ini merupakan wadah bagi penyandang disabilitas dengan berbagai ragam, mulai dari fisik, intelektual, sensorik hingga mental. 

Orbit memiliki berbagai produk unggulan dari sektor industri kreatif seperti anyaman bambu, lukisan, kuliner, dan jasa jahit. Namun, pemasaran produk masih berjalan terbatas, mengandalkan media sosial pribadi anggota seperti Facebook dan WhatsApp dengan jangkauan pasar yang sempit, serta belum memiliki platform e-commerce atau marketplace yang dikelola secara profesional.

Padahal, Kabupaten Tuban menyimpan potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pemasaran, misalnya Batik Gedog, wisata religi, dan destinasi wisata pantai yang dapat diintegrasikan ke dalam strategi branding produk disabilitas.

Melihat kondisi tersebut, UMLA merancang pelatihan yang tidak hanya sebatas memberikan materi, tetapi juga menekankan praktik langsung dan pendampingan pasca-pelatihan. Model pemberdayaan ini diyakini lebih efektif dalam meningkatkan visibilitas produk, memperluas keterlibatan pelanggan, dan pada akhirnya mampu menambah pendapatan usaha anggota Orbit. 

Seperti disampaikan oleh Rudi Wibowo, dosen Prodi Manajemen UMLA, kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberikan pelatihan pemasaran multichannel secara aksesibel serta mengukur dampaknya terhadap jangkauan pasar dan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.

“Kegiatan ini berlangsung sejak Juni hingga September 2025 dengan tahapan yang sistematis, mulai dari sosialisasi dan pemetaan kebutuhan, pelatihan komprehensif, evaluasi pelaksanaan, hingga pendampingan dan penguatan keberlanjutan program,” tandas Rudi.

Selain itu Rudi menuturkan, dalam pelatihan ini melibatkan dosen UMLA dari berbagai bidang, dari Prodi Manajemen, Nuning Nurna Dewi dari Prodi Manajemen, serta Imransyah dari Prodi Kewirausahaan.

“Melalui kegiatan ini, kami bersama tim pelatih berharap bahwa penyandang disabilitas di Tuban tidak hanya memiliki keterampilan teknis dalam pemasaran, tetapi juga mampu membangun jaringan bisnis yang lebih luas dan professional,” pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa dengan dukungan pelatihan, mentoring, serta akses ke berbagai jaringan pemasok dan pembeli, diharapkan produk-produk karya disabilitas Tuban dapat lebih dikenal masyarakat luas, berdaya saing di pasar lokal maupun nasional, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa kelompok disabilitas mampu mandiri secara ekonomi jika diberikan kesempatan yang inklusif.